A. Sistem Ekskresi pada Manusia
Sistem pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Defekasi, proses pengeluaran sisa-sisa makanan yang disebut feses dan dikeluarkan melalui anus.
2. Ekskresi, pengeluaran bahan-bahan yang tidak berguna yang berasal dari sisa metabolisme atau bahan yang berlebihan dari sel atau suatu organisme (sumanto, 1996 : 102).
3. Sekresi, proses pengeluaran getah oleh sel dan kelenjar. Getah yang dikeluarkan masih berguna untuk proses faal didalam tubuh. Getah ini biasanya mengandung enzim.
Organ-organ Ekskresi pada Manusia
a. Ginjal
Fungsi ginjal :
1) Mengekskresikan zat-zat buangan. Seperti urea, asam urat, kreatinin, kreatin, dan lain-lain.
2) Menjaga keseimbangan air dengan cara :
a) Air dibuang bila pemasukan banyak.
b) Mengurangi pengeluaran bila pemasukan sedikit.
3) Menjaga tekanan osmosis dengan cara :
a) Mengatur ekskresi garam-garam mineral yang berlebihan.
b) Membatasi ekskresi garam bila pemasukan sedikit.
4) Menjaga pH darah dan cairan tubuh yang lainnya.
Struktur Ginjal
Struktur ginjal yaitu :
1) Korteks atau tepi luar ginjal.
2) Sum-sum ginjal atau medula atau bagian tengah ginjal.
3) Ruang ginjal.
4) Cekungan ginjal.
Ada dua macam proses yang terjadi di dalam ginjal, yaitu :
1) Proses filtrasi
Pada proses ini semua zat-zat yang terdapat di dalam darah yang mampu menembus dinding kapiler juga mampu menembus glomerulus dan kapsula Bowman.
2) Proses reabsorpsi
Pada proses ini zat-zat yang masih berguna bagi tubuh akan diserap kembali dan dimasukkan kedalam aliran darah.
b. Kulit
Fungsi kulit :
1) Pelindung tubuh dari gesekan, penyinaran, kuman, panas dan zat kimia.
2) Alat indra.
3) Mengurangi hilangnya air.
4) Mengatur suhu tubuh.
5) Alat ekskresi, yaitu mengeluarkan sisa metabolisme berupa air dan garam dalam bentuk keringat.
Struktur kulit :
1) Rambut.
2) Alat perasa dingin.
3) Alat perasa sakit.
4) Alat perasa panas.
5) Alat perasa tekanan.
6) Alat perasa sentuhan.
Kulit terdiri atas :
1) Lapisan luar (Epidermis)
Terdiri atas 4 lapisan, yaitu :
a) Stratum korneum (lapisan Tanduk).
Merupakan lapisan sel mati yang selalu mengelupas.
b) Stratum lusidum
Merupakan lapisan tidak berpigmen dan tidak berinti.
c) Stratum granulosum
Merupakan lapisan berpigmen.
d) Stratum germinativum.
Merupakan lapisan pembentukan sel-sel baru.
2) Lapisan dalam (dermis)
Terdiri atas :
a) Akar rambut.
b) Kelenjar keringat (glandula sudorifera).
c) Kelenjar minyak (glandula sebasea)
d) Pembuluh darah.
e) Saraf.
c. Hati
Fungsi hati :
1. Alat ekskresi yang dihasilkannya empedu.
2. Tempat penyimpanan gula dalam bentuk glikogen.
3. Tempat pembentukan dan pembongkaran protein.
4. Tempat pembentukan dan perombakan sel darah merah.
5. Tempat penetralan racun.
Struktur hati :
1. Hati diselaputi oleh kapsula hepatis.
2. Pada hati terdapat pembuluh-pembuluh darah dan empedu yang disatukan oleh kapsula Glison.
3. Hati memperoleh darah dari pembuluh nadi hati dan vena porta Hepatica.
d. Paru-paru
Fungsi paru-paru :
Sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan air dan CO2. kedua zat yang merupakan hasil metabolisme karbohidrat dan lemak ini, dikeluarkan dari jaringan tubuh dan masuk mengikuti aliran darah menuju alveoli paru-paru. Dalam plasma darah, CO2 sebagian besar diangkut dalam bentuk ion HCO3 dan sekitar 25% diikat oleh Hb dalam bentuk karbamo hemoglobin dan sangat sedikit yang larut dalam bentuk H2CO3.
B. Sistem Ekskresi pada Hewan
1. Sistem Ekskresi pada Invertebrata.
Hewan-hewan kelompok ini belum memiliki alat-alat ekskresi yang khusus, sehingga sisa metabolisme dikeluarkan melalui permukaan tubuhnya secara difusi. Contohnya pada Planaria.
2. Sistem Ekskresi pada Vertebrata
a) Ikan Emas
Alat ekskresi berupa sepasang ginjal berwarna kemerah-merahan, terletak diantara gelembung udara depan dan belakang. Ginjal dilengkapi saluran urine, yang muaranya menyatu dengan muara saluran kelamin, sehingga disebut muara saluran urogenitalia. Ikan-ikan jenis lain ada yang muara tiga saluran, yaitu saluran urine, kelamin dan anus menyatu disebut kloaka.
b) Katak Hijau
Alat ekskresi berupa sepasang ginjal kiri dan kanan. Warnanya merah kecokelatan, bentuk memanjang dari depan kebelakang. Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju kantong kemih yang berupa kantong berdinding tipis yang terbentuk dari tonjolan dinding kloaka. Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Muara saluran urine, saluran kelamin, dan saluran pencernaan akan menyatu disebut Kloaka.
c) Kadal
Alat ekskresi berupa sepasang ginjal. Salurannya juga bermuara pada kloaka (muara saluran urine, saluran kelamin, dan saluran pencernaan).
d) Burung
Alat ekskresi berupa paru-paru, ginjal dan kulit. Ginjal berjumlah sepasang, berwarna cokelat. Saluran kelamin, saluran ekskresi, dan saluran pencernaan menyatu bermuara pada kloaka. Burung tidak mempunyai kantong urine. Urine yang dihasilkan ginjal langsung bercampur dengan sisa pencernaan di kloaka.
Kulit burung tidak mempunyai keringat, tetapi mempunyai kelenjar minyak yang terdapat pada tunggingnya. Minyak ini berguna untuk meminyaki bulu.
C. Kelainan atau Penyakit pada Sistem Ekskresi
Berikut beberapa kelainan atau penyakit pada sistem Ekskresi :
1. Gangguan Fungsi Ginjal.
a) Albuminuria, suatu penyakit yang ditandai dengan adanya albumin dan protein lain pada urine akibat kerusakan alat filtrasi pada ginjal.
b) Nefritis, kerusakan pada glomerulus akibat infeksi kuman.
c) Polyura, suatu penyakit yang ditandai dengan produksi urine sangat banyak dan encer akibat gagalnya reabsorpsi nefron.
d) Oligoura, penyakit yang ditandai dengan produksi urine sangat sedikit karena beratnya kerusakan ginjal.
e) Batu ginjal, penyakit akibat mengendapnya kristal kalsium fosfat menjadi batu ginjal yang dapat menghambat pengeluaran urine.
f) Diabetes mellitus (kencing manis), yaitu suatu penyakit yang disebabkan kurangnya hormon insulin yang ditandai dengan adanya glukosa pada urine.
g) Diabetes insipidus, penyakit yang ditandai dengan kencing terus menerus karena kurangnya hormon ADH.
h) Sistitis, peradangan pada saluran kantong seni akibat infeksi.
2. Gangguan Pada Kulit
a) Jerawat, suatu gangguan kronis pada kelenjar minyak yang umum yang terjadi pada remaja.
b) Eksem, suatu penyakit ekskresi pada kulit yang kronis yang ditandai dengan gatal, merah, kering dan kulit bersisik.
c) Kudis atau Skabies, suatu gangguan kulit yang dapat menular akibat parasit insekta Sarcoptes Scabies dapat mengganggu ekskresi.
d) Pruvitus kutanea, penyakit kulit dengan gejala rasa gatal yang dipacu oleh iritasi saraf sensori perifer. Juga dapat disebabkan oleh kencing manis, penyakit hati dan gangguan kelenjar tiroid.
SISTEM EKSKRESI
Diposting oleh
BEM TADRIS BIOLOGI
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar